Rabu, 09 Juli 2014

Transfer Data Lebih Ngebut dengan USB 3.0, eSATA, dan THUNDERBOLT

eSATA
External Sata atau lebih dikenal dengan eSATA merupakan varian eksternal untuk koneksi SATA. SATA sendiri merupakan jenis antarmuka untuk menghubungkan antara perangkat penyimpanan seperti hard disk dengan komponen utama sistem yaitu motherboard/mainboard. Antarmuka SATA lebih efisien dari standard sebelumnya PATA karena menggunakan arsitektur serial untuk kecepatan lebih tinggi dibandingkan dengan teknologi paralel yang terhitung lawas itu. Sebagai solusi koneksi external, eSATA bersaing dengan FireWire dan USB terutama penggunaannya terhadap perangkat seperti hard disk external. Karena pada dasar nya eSATA memiliki arsitektur yang sama dengan SATA internal, maka diyakini bahwa eSATA masih lebih cepat bila dibandingkan dengan FireWire maupun USB 2.0 .
Meski begitu, terdapat beberapa perbedaan antaraSATA internal dengan eSATA dan yang paling mudah terlihat adalah bentuk konektornya.

Port SATA Type A dengan eSATA

Meski eSATA lebih cepat dari FireWire dan USB 2.0, eSATA memiliki kekurangan yakni tidak mampu menyuplai daya sendiri. Alhasil tetap diperlukan sumber daya terpisah. Tetapi sekarang ada solusi untuk masalah ini, eSATAp. eSATAp adalah daya dimana juga berperan sebagai port USB. Pada desktop, port eSATAp dapat memasok daya sebesar 12V untuk menyuplai sebuah hard disk 3.5 atau 5.25 DVD-RW tanpa perlu sumber daya terpisah sementara pada port eSATAp notebook, pasokan daya sebesar 5V mampu untuk menghidupkan sebuah 2.5 HDD/SSD.

USB 3.0
Pertama kali diperkenalkan tahun 2007. USB 3.0 menghadirkan sesuatu yang menjanjikan. Pada revisi ketiga ini, jenis koneksi paling populer ini mengalami banyak perbaikan. Label HI Speed yang digunakan sebelumnya pada versu 2.0 telah diubah menjadi SuperSpeed. Bandwidth yang dijanjikan pun sangat besar, yaitu 10 kali lipat dari generasi sebelumnya [480Mbps vs 4.8 Gb/s]. USB 3.0 juga telah mendukung transfer data secara duplex saat dioperasikan dengan perangkat yang mendukung. Artinya, kita bisa memindahkan data dari hard disk dan sebaliknya secara bersamaan. Kalau diperhatikan, USB 3.0 dapat menyamai kecepatan yang ditawarkan oleh eSATA. Namun, tentu saja USB 3.0 bisa lebih baik karena USB tidak terfokus pada perangkat ATA seperti hard disk saja. USB 3.0 bisa diimplementasikan untuk transfer data dengan flashdisk berkecepatan tinggi, atau transfer gambar yang cepat dari kamera digital dan camcorder, dan perangkat lain yang akan mendukung standard USB 3.0.
Port kabel USB 2.0 dengan USB 3.0

Sekilas memang tidak ada perbedaan pada konektornya, tapi kalau diperhatikan terdapat penambahan jumlah pin dalam konektornya. Gampangnya , standard USB 3.0 menggunakan warna biru baik pada konektor maupun portnya.

THUNDERBOLT
Beberapa tahun lalu intel mulai mengembangkan apa yang mereka harapkan akan menjadi standard I/O yang dapat menggantikan sejumlah besar format konektor dan kabel dengan menawarkan kinerja optimal untuk pasar digital media. Upaya mereka membuahkan format dijuluki Light Peak yang menggunakan koneksi optik untuk mendorong bandwith berkecepatan tinggi. Teknologi ini pertama kali diumumkan dan ditunjukkan kepada publik pada tahun 2009 dan telah secara bertahap diperbaiki dan akhirnya diberi nama Thunderbolt, Koneksi Thunderbolt ini pertama terlihat pada jajaran laptop MacBook Pro milik Apple, dimana ia berada di samping port USB dan berbentuk seperti sebuah konektor mini DisplayPort.
Kabel Thunderbolt

Untuk saat ini, Thunderbolt kemungkinan akan digunakan sebagai solusi cepat dan mudah untuk terhubung ke perangkat penyimpanan external yang juga memiliki kemampuan untuk mentransfer sinyal audio dan video HD. Kompatibilitas paralel untuk penyimpanan dan menampilkan / standard audio dicapai dengan bersama karena mendukung dua protokol PCI Express dab DisplayPort. baik data dan sinyal layar dapat dikirim dan diterima oada saat yang sama melalui saluran ganda 10Gbps.


Source : http://agungsundoro.blogspot.com/2012/11/ragam-koneksi-data-paling-gesit.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar