Teknologi IMAX pada Bioskop
IMAX (Image Maximum) adalah sebuah format film yg dipatenkan oleh sebuah
perusahaan Kanada. format paten ini mempunyai proyeksi film yang
memiliki kemampuan menampilkan gambar dengan ukuran dan resolusi yang
lebih besar dari film konvensional lainnya. Standar layar IMAX adalah 22
meter lebar dan 16 meter panjang (72,6 x 52,8 kaki), namun bisa lebih
besar lagi.
Logo IMAX
Format IMAX diciptakan untuk menghasikan proyeksi gambar yang lebih
besar dengan resolusi yang sangat tinggi. Pada awalnya IMAX ditujukan
untuk film-film dokumenter yang notabene membutuhkan kesempurnaan gambar
yang terbaik. Jika seluloid film konvensional berukuran 35mm maka
seluloid IMAX berukuran 70mm dan diproyeksikan oleh proyektor khusus
IMAX dengan kekuatan lampu tembaknya yang sangat kuat sehingga
menghasilkan grafis dengan kontras dan gradasi warna yang terbaik.
IMAX seluloid (15/70 – 15per/ 70mm)
Dikembangkan oleh IMAX Corp pada 1970, menggunakan pita seluloid 70mm
yang dijalankan secara horizontal, sehingga lebar pita tersebut
merupakan bagian tinggi dari frame. Pada format 70mm lainnya, lebar pita
tersebut adalah lebar dari frame gambar. Setiap frame lebarnya 15
perforasi (lubang-lubang pada bagian pinggir pita seluloid). Area gambar
pada format IMAX lebarnya 70mm dan tingginya 52mm. Aspect-ratio-nya
1:1,44 (hampir sama dgn aspect ratio TV tabung yg 1:1,33 atau 4:3).
Ukuran frame 15/70 hampir sembilan kali frame 35mm. Proyektor IMAX 15/70
menggunakan lampu Xenon 15.000 watt agar dapat menerangi layar
berukuran amat-sangat besar.
Perbandingan Film Seluloid konvensional 35mm dan IMAX 70mm
Ruang Proyektor IMAX beserta Roll Filmnya
Untuk menghasilkan format film IMAX maka IMAX pun menggunakan kamera
khusus IMAX, ukurannya pun besar serta berat dan sangat tidak portable.
Kamera inilah yang dijadikan penghasil gambar berformat IMAX. Seluruh
film dokumenter IMAX di shoot oleh kamera IMAX ini sehingga menghasilkan
gambar yang sangat menabjukkan.
Kru IMAX
Karena alasan tidak praktis dan biaya produksi yang mahal inilah
film-film hollywood tidak pernah memakai kamera IMAX untuk shoot
keseluruhan filmnya,,hanya beberapa adegan saja biasanya kamera ini
digunakan itupun jika memang dirasa perlu menggunakan kamera IMAX jika
tidak hanya menggunakan kamera konvensional atau kamera 3D
konvensional. Alasan inilah yang menyebabkan sebelum tahun 2000
tidak ada satupun film komersil hollywood yang diproduksi untuk
IMAX karena mahal dan tidak praktis.
Tetapi karena untuk menjawab tuntutan akan hausnya para peggemar cinema
maka IMAX meluncurkan teknologi DMR-nya. IMAX DMR (Digital Media Remastering) teknologi ini yang memungkinkan film konvensional bisa di
conversi ke IMAX format. Dengan teknologi ini,semua film konvensional
yang diambil dengan teknik konvensional dengan ukuran gambar seluloid
35mm dapat di konversi menjadi format 70mm IMAX tanpa film tersebut di
shoot mmenggunakan kamera IMAX. Dan studio pertama yang menggunakan
teknologi ini untuk mengkonversi format filmnya adalah Walt Disney
Pictures . Dirilis pada Hari Tahun Baru pada tahun 2000, Fantasia 2000
adalah film komersil konvensional pertama yang ditayangkan penuh secara
IMAX. Walau sudah bisa menampilkan film konvensional tanpa diproduksi
oleh kamera IMAX tetap saja IMAX memiliki masalah, yaitu film
konvensional yang berdurasi 1,5 jam - 2,5 jam menjadikan gulugan -
gulungan film seluloid IMAX yang menjadi sangat besar dan sulit di tangani.
IMAX digital system
Akhirnya pada tahun 2008 IMAX merilis teknologi terbarunya yaitu
sistem IMAX Digital, yang menggunakan dua proyektor Digital merk
Christie ber-resolusi 2K. Aspect-ratio yang digunakan adalah 1:1,9
(hampir sama dengan TV layar datar, 16:9). Penggunaan dua proyektor
dimaksudkan agar dihasilkan intensitas cahaya yang cukup untuk menerangi
layar yang ukurannya 2 atau 3 kali ukuran layar bioskop konvensional. 1
proyektor IMAX Digital menggunakan lampu Xenon dengan daya lampu 6.500
watt. Jadi jika teman - teman menoleh kearah jendela ruang proyektor
saat maka akan terlihat 2 berkas sinar yang keluar dari dua proyektor
yang berbeda untuk menghasilkan film yang teman-teman tonton.
Proyektor Digital IMAX
Teknologi
ini menjawab kesulitan distribusi dan biaya rol-rol film IMAX yang super
sangat besar. Karena dengan teknologi ini, film disimpan dalam bentuk digital.
Tetapi resolusi menjadi korbannya, film IMAX konvensional seluloid yang
awalnya berresolusi 4k (4096 x 2731) menjadi 2k (2048 x 1365) jika dalam format digital. Ini dikarenakan keterbatasan Computer-Power dan Data
Storage yang tersedia belum mampu menyimpan data film yang sangat besar yang
mungkin mencapai satuan puluhan bahkan ratusan terabyte untuk satu
film saja.
Bioskop Gandaria City dengan teknologi IMAX
Source : http://sunoracle-ngegeretkoper.blogspot.com/2012/05/cinema-xxi-dengan-imaxnya-atau-dolby.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar