Rabu, 09 Juli 2014

Teknologi IMAX pada Bioskop

IMAX (Image Maximum) adalah sebuah format film yg dipatenkan oleh sebuah perusahaan Kanada. format paten ini mempunyai proyeksi film yang memiliki kemampuan menampilkan gambar dengan ukuran dan resolusi yang lebih besar dari film konvensional lainnya. Standar layar IMAX adalah 22 meter lebar dan 16 meter panjang (72,6 x 52,8 kaki), namun bisa lebih besar lagi.

Logo IMAX

Format IMAX diciptakan untuk menghasikan proyeksi gambar yang lebih besar dengan resolusi yang sangat tinggi. Pada awalnya IMAX ditujukan untuk film-film dokumenter yang notabene membutuhkan kesempurnaan gambar yang terbaik. Jika seluloid film konvensional berukuran 35mm maka seluloid IMAX berukuran 70mm dan diproyeksikan oleh proyektor khusus IMAX dengan kekuatan lampu tembaknya yang sangat kuat sehingga menghasilkan grafis dengan kontras dan gradasi warna yang terbaik. 

IMAX seluloid (15/70 – 15per/ 70mm)
Dikembangkan oleh IMAX Corp pada 1970, menggunakan pita seluloid 70mm yang dijalankan secara horizontal, sehingga lebar pita tersebut merupakan bagian tinggi dari frame. Pada format 70mm lainnya, lebar pita tersebut adalah lebar dari frame gambar. Setiap frame lebarnya 15 perforasi (lubang-lubang pada bagian pinggir pita seluloid). Area gambar pada format IMAX lebarnya 70mm dan tingginya 52mm. Aspect-ratio-nya 1:1,44 (hampir sama dgn aspect ratio TV tabung yg 1:1,33 atau 4:3). Ukuran frame 15/70 hampir sembilan kali frame 35mm. Proyektor IMAX 15/70 menggunakan lampu Xenon 15.000 watt agar dapat menerangi layar berukuran amat-sangat besar.
 
 Perbandingan Film Seluloid konvensional 35mm dan IMAX 70mm
 
 
Ruang Proyektor IMAX beserta Roll Filmnya
 
  
Untuk menghasilkan format film IMAX maka IMAX pun menggunakan kamera khusus IMAX, ukurannya pun besar serta berat dan sangat tidak portable. Kamera inilah yang dijadikan penghasil gambar berformat IMAX. Seluruh film dokumenter IMAX di shoot oleh kamera IMAX ini sehingga menghasilkan gambar yang sangat menabjukkan.
 
Kru IMAX
 
 
Karena alasan tidak praktis dan biaya produksi yang mahal inilah film-film hollywood tidak pernah memakai kamera IMAX untuk shoot keseluruhan filmnya,,hanya beberapa adegan saja biasanya kamera ini digunakan itupun jika memang dirasa perlu menggunakan kamera IMAX jika tidak hanya menggunakan kamera konvensional atau kamera 3D konvensional. Alasan inilah yang menyebabkan sebelum tahun 2000 tidak ada satupun film komersil hollywood yang diproduksi untuk IMAX karena mahal dan tidak praktis.
 
Tetapi karena untuk menjawab tuntutan akan hausnya para peggemar cinema maka IMAX meluncurkan teknologi DMR-nya. IMAX DMR (Digital Media Remastering) teknologi ini yang memungkinkan film konvensional bisa di conversi ke IMAX format. Dengan teknologi ini,semua film konvensional yang diambil dengan teknik konvensional dengan ukuran gambar seluloid 35mm dapat di konversi menjadi format 70mm IMAX tanpa film tersebut di shoot mmenggunakan kamera IMAX. Dan studio pertama yang menggunakan teknologi ini untuk mengkonversi format filmnya adalah  Walt Disney Pictures . Dirilis pada Hari Tahun Baru pada tahun 2000, Fantasia 2000 adalah film komersil konvensional pertama yang ditayangkan penuh secara IMAX. Walau sudah bisa menampilkan film konvensional tanpa diproduksi oleh kamera IMAX tetap saja IMAX memiliki masalah, yaitu film konvensional yang berdurasi 1,5 jam - 2,5 jam menjadikan gulugan - gulungan film seluloid IMAX yang menjadi sangat besar dan sulit di tangani.
 
 
IMAX digital system
 
Akhirnya pada tahun 2008 IMAX merilis teknologi terbarunya yaitu sistem IMAX Digital, yang menggunakan dua proyektor Digital merk Christie ber-resolusi 2K. Aspect-ratio yang digunakan adalah 1:1,9 (hampir sama dengan TV layar datar, 16:9). Penggunaan dua proyektor dimaksudkan agar dihasilkan intensitas cahaya yang cukup untuk menerangi layar yang ukurannya 2 atau 3 kali ukuran layar bioskop konvensional. 1 proyektor IMAX Digital menggunakan lampu Xenon dengan daya lampu 6.500 watt. Jadi jika teman - teman menoleh kearah jendela ruang proyektor saat maka akan terlihat 2 berkas sinar yang keluar dari dua proyektor yang berbeda untuk menghasilkan film yang teman-teman tonton.
 
Proyektor Digital IMAX
 
 
Teknologi ini menjawab kesulitan distribusi dan biaya rol-rol film IMAX yang super sangat besar. Karena dengan teknologi ini, film disimpan dalam bentuk digital. Tetapi resolusi menjadi korbannya, film IMAX konvensional seluloid yang awalnya berresolusi 4k (4096 x 2731) menjadi 2k (2048 x 1365) jika dalam format digital. Ini dikarenakan keterbatasan Computer-Power dan Data Storage yang tersedia belum mampu menyimpan data film yang sangat besar yang mungkin mencapai satuan puluhan bahkan ratusan terabyte untuk satu film saja.

Bioskop Gandaria City dengan teknologi IMAX



Source : http://sunoracle-ngegeretkoper.blogspot.com/2012/05/cinema-xxi-dengan-imaxnya-atau-dolby.html

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar